Di berbagai penjuru dunia puluhan ribu umat Muslim tengah berpuasa, diawali waktu subuh hingga matahari terbenam. Setiap negara memiliki tradisi menu dibulan Ramadan, sama halnya dengan hidangan ramadhan di Palestina.
Hidangan ramadhan hampir seluruh keluarga selalu menyajikan makanan hangat, makan malam, serta makanan yang meriah. "Ramadan adalah suatu rutinitas yang berhubungan dengan perubahan besar," ungkap Jihad Outteneh, salah seorang penduduk Palestina di Yerusalem, yang tengah memasak untuk delapan seluruh anggota keluarganya.
Untuk masakannya mereka lebih memilih sayuran, seperti tomat dan mentimun kecil, biasanya diolah salad Timur Tengah yang juga ditambah daun mint, daun ketumbar, serta lemon dengan penambah rempah-rempah. Sajian salad lainnya ditambah daun selada.
"Selama bulan puasa, pastinnya Anda merasa hendak membuat aneka jenis dengan rasa yang berbeda karena waktu ini begitu lama ditunggu tunggu,” ungkap Jihad.
Perempuan berwarga negara daerah Yerusalem inipun selalu memberikan sajian untuk berbuka puasa, seperti menu daging ayam, kembang kol, serta nasi. Sedangkan untuk sajian utamanya adalah maqluba.
Ada juga Kenari, keju manis, dan pancake untuk qatayef tersedia pula dessert pangsit sebagai pengobat kuliner Ramadan. Sementara untuk minumannya ada carob yang diolah sendiri kemudian ditaruh dalam lemari pendingin sebelum disajikan.
Tradisi menu Ramadan sering dinikmati bersama keluarga. Di keluarga Jihad contohnya, dia yang membuat makanan ayam, sedangkan Amani, putrinya, membantu memotong tomat sedangkan adiknya, Hiba mempersiapkan yoghurt ke dalam mangkuk.
Rutinitas memasak bersama keluarga ini sering dilakukan sampai sore sebelum matahari tenggelam. Jika kaum perempuan mempersiapkan hidangan, kaum pria biasanya membaca Al Quran.
Ketika semua hidangan ramadhan telah tersaji tiba waktunya untuk menyalakan radio. Radio dapat berguna untuk mengetahui apakah adzan magrib telah berkumandang. Kemudian meja makan diatur dan makanan ditaruh ke piring saji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar