Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Ini sangat dirasakan salah satunya oleh Rosniari, salah seorang penduduk Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang terbiasa berjualan kue tradisional.
Ketika memasuki bulan Ramadhan, tiba waktunya pula kesibukan hari-hari keluarga Rosniari dengan kegiatan untuk menyiapkan menu pesanan untuk berbuka puasa. Rosni yang telah turun-temurun menekuni usahanya ini mejajakan menu pertama bagi mereka yang hendak berbuka puasa, yaitu beraneka macam bubur, kolak, dan sudah pastinya kue yang mempunyai rasa manis.
Hebatnya, lebih dari 10 macam jajanan manis harus diolah oleh Rosni beserta anak-anaknya setiap hari, mulai pagi hari sampai pukul 16.00. Di antara 10 jenis aneka kuliner tersebut, terdapat beberapa menu kegemaran yang biasa dipesan oleh banyak pelanggan, yaitu Bubur kue bongko.
Dari namanya, mungkin Anda belum faham dengan bubur ini. Maklum, bubur kue bongko memang hanya dipasarkan di Mandailing Natal karena bubur ini adalah makanan asli dari daerah setempat.
Bubur kue bongko diolah dari tepung beras dan air yang dicampur kemudian dimasak sampai mengental. Kemudian, adonan tepung beras ini diaduk dengan gula aren parut serta santan kelapa. Adonan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus agar campuran adonan matang dan menyatu.
Alasan pembeli menggemari bubur kue bongko pasti karena rasanya yang manis serta mengenyangkan. Mengeyangkan karena kue ini terbuat dari tepung beras sehingga sangat sesuai sebagai menu awal berbuka puasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar